Afgan Hadirkan Album Baru “Retrospektif”, Menyusuri Perjalanan Karier Musiknya
Solois Afgan kembali menyapa penggemarnya dengan album penuh berbahasa Indonesia, “Retrospektif”, yang merangkum perjalanan bermusik sekaligus refleksi pribadi sang penyanyi. Album ketujuh ini menjadi momen bagi Afgan untuk menengok kembali akarnya dalam musik pop Indonesia, namun dengan pendekatan lebih intim dan jujur.
“Setelah bertahun-tahun bereksperimen dan menjalani banyak hal, gue ingin kembali ke akar yang membentuk gue, tapi dengan hati yang lebih matang dan siap berbagi cerita,” ujar Afgan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Retrospektif menampilkan sepuluh lagu dengan warna pop dan R&B khas Afgan, namun dikemas lebih hangat dan organik. Proses kreatif album ini melibatkan kolaborator ternama seperti Petra Sihombing, Muhammad Kamga, Iqbal Siregar, Bilal Indrajaya, dan Rendy Pandugo.
Petra Sihombing menilai, penggarapan album ini terasa sangat personal karena energi kreatif Afgan tidak menunggu inspirasi datang, melainkan dicari bersama-sama. “Menyaksikan proses pencarian itu sangat indah. Energi itu membuat album ini terasa dekat dan personal,” ujarnya.
Dari segi musikalitas, album Retrospektif menawarkan nuansa yang lebih organik, earthy, dan maskulin, dengan sentuhan akustik yang hangat. Ini berbeda dari karya Afgan sebelumnya yang kerap identik dengan balada orkestrasi megah, sehingga terasa segar tapi tetap familiar bagi pendengar setianya.
Single pertama, “Kacamata”, menjadi pintu masuk menuju dunia Retrospektif. Lagu ini berhasil mencuri perhatian publik, dengan lebih dari 5 juta pemutaran dalam waktu kurang dari sebulan. Liriknya bercerita tentang memahami cinta dari perspektif berbeda, mengalah bukan berarti kalah, dan menerima kenyataan.
Album ini juga menghadirkan lagu-lagu lain seperti “Misteri Dunia”, “Sebentar”, “Silakan”, “Peluk”, “Sampai Jumpa”, “Tak Ada Rencana”, “Masa Iya?”, “Kepastian”, dan “The One That Got Away”.
Secara keseluruhan, Retrospektif menjadi potret kedewasaan Afgan sebagai musisi dan manusia. Album ini bukan sekadar nostalgia, melainkan bentuk penerimaan dan pemahaman diri. Afgan menoleh ke masa lalu untuk merangkul pengalaman yang membentuk dirinya hari ini.
“Gue pengen orang yang dengerin album ini merasa ditemani. Retrospektif adalah perjalanan pulang ke tempat di mana gue pertama kali menemukan makna musik dan kejujuran pada diri sendiri,” tambahnya.
Album Retrospektif sudah tersedia di seluruh platform digital sejak 19 November 2025, mengajak pendengar menelusuri kisah perjalanan, kehilangan, dan ketulusan yang menjadi inti dari karya Afgan.
Sumber AntaraNews.com
