DLH Jatim Dampingi Eco Pesantren Kediri, Dorong Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur (Jatim) secara aktif memberikan pendampingan dalam pengelolaan lingkungan di berbagai pesantren. Langkah ini bertujuan untuk memastikan program Eco Pesantren dapat terwujud dengan baik, khususnya dalam penanganan sampah dan aksi ramah lingkungan lainnya. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk mendorong pesantren menjadi institusi yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Pendampingan yang dilakukan oleh DLH Jatim mencakup bimbingan teknis pengelolaan sampah dan monitoring keberlanjutan kegiatan ramah lingkungan. Salah satu pesantren yang menjadi fokus pendampingan adalah Pesantren Wali Barokah Kediri, yang telah diusulkan untuk program Eco Pesantren tahun ini. Melalui program ini, pesantren diharapkan dapat menerapkan praktik-praktik terbaik dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan di area mereka.
Bariqul Haq, Analis Kebijakan Teknis DLH Provinsi Jatim, menegaskan bahwa pendampingan ini krusial untuk memastikan pesantren dapat mengelola lingkungannya secara efektif. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada peningkatan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh komunitas pesantren. Dengan demikian, diharapkan pesantren dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas dalam penerapan gaya hidup ramah lingkungan.
Fokus Pendampingan dan Target Eco Pesantren
Program Eco Pesantren tahun ini secara khusus menyoroti penyediaan sarana pengelolaan sampah yang memadai di lingkungan pesantren. DLH Jatim akan terus melakukan monitoring untuk memastikan bahwa kegiatan ramah lingkungan yang telah dilaksanakan tetap berjalan konsisten dan berkelanjutan. Pendampingan ini merupakan bagian integral dari komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Pesantren Wali Barokah Kediri menjadi salah satu penerima bimbingan teknis dari DLH Jatim, yang bertujuan agar aksi ramah lingkungan dapat diterapkan secara optimal. Pada tahun 2025, sekitar 52 pesantren di Jatim diusulkan untuk masuk dalam program Eco Pesantren, di mana mereka akan dinilai berdasarkan pengelolaan dan kondisi lingkungannya. Dari jumlah tersebut, 40 pesantren telah mendapatkan penghargaan, baik kategori rintisan maupun pratama, termasuk Pesantren Wali Barokah.
Bariqul Haq menambahkan bahwa program ini akan terus diperluas ke pesantren lainnya yang belum terlibat. Proses musyawarah akan dilakukan untuk menerima usulan dari berbagai pihak, baik instansi maupun perorangan, mengenai pesantren yang berpotensi untuk menjadi Eco Pesantren. Hal ini menunjukkan komitmen DLH Jatim untuk memperluas jangkauan program dan dampak positifnya.
Inovasi dan Manfaat di Pesantren Wali Barokah
Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, Kiai Sunarto, menjelaskan bahwa pesantrennya telah lama berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang baik, bahkan sebelum program Eco Pesantren pemerintah provinsi digagas. Dengan adanya pendampingan dari DLH Jatim, pesantren memperoleh banyak manfaat, termasuk pemahaman yang lebih baik mengenai regulasi terkait program tersebut.
Pesantren Wali Barokah telah mengimplementasikan berbagai inisiatif ramah lingkungan, antara lain:
- Pengolahan sampah plastik menjadi kerajinan tangan.
- Peningkatan pengolahan sampah organik menjadi kompos untuk mendukung produk pertanian pondok.
- Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas sekitar 2.200 kilowatt, yang mampu mencukupi kebutuhan listrik pesantren secara mandiri.
Inisiatif ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomis dan edukatif bagi santri dan komunitas pesantren.
Dukungan dan Harapan untuk Lingkungan Pesantren
Anggota DPRD Jatim, Khusnul Arif, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan bahwa Eco Pesantren merupakan program yang digagas oleh pemerintah pusat. Menurutnya, jika program ini berjalan baik, tata kelola lingkungan di pesantren akan semakin optimal. Pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi teladan bagi masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Khusnul Arif juga mendorong DLH Jatim untuk meningkatkan koordinasi dengan DLH kota dan kabupaten di seluruh Jatim. Sinergi ini penting untuk memastikan semua pesantren lebih peduli dan terlibat aktif dalam tata kelola lingkungan. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, program Eco Pesantren diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kelestarian lingkungan di Jawa Timur.
Sumber: AntaraNews
