Buronan Narkoba Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja: Ini Akhir Pelariannya
3 mins read

Buronan Narkoba Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja: Ini Akhir Pelariannya

Pelarian panjang Dewi Astutik, gembong narkoba jaringan internasional, akhirnya terhenti. Buronan interpol itu ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui kolaborasi lintas instansi dan diplomasi antarnegara di sebuah hotel di kawasan Sihanoukville, wilayah barat Kamboja.

Pengungkapan Berawal dari Kasus Bea Cukai Soetta

Kepala BNN, Komen Suyudi Ario Seto, menjelaskan bahwa penangkapan Dewi Astutik berawal dari pengungkapan penyelundupan 2,3 kilogram heroin oleh Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPUBC) TMP C Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Dari kasus tersebut, aparat mengurai jejaringnya hingga mengarah kepada Dewi, yang merupakan bagian dari jaringan Fredy Pratama.

“Dewi merupakan rekrutmen jaringan perdagangan narkotika Asia, Afrika, dan menjadi DPO dari Korea Selatan,” kata Suyudi dalam keterangan yang dikonfirmasi di Tangerang, Rabu (3/12).

Penangkapan Tanpa Perlawanan

Dewi Astutik, yang disebut sebagai aktor utama penyelundupan dua ton sabu senilai Rp5 triliun, ditangkap bekerja sama dengan kepolisian Kamboja. Saat operasi berlangsung, pelaku tidak memberikan perlawanan.

Setelah diamankan, ia dipindahkan ke Phnom Penh untuk proses interogasi dan verifikasi identitas sebelum dipulangkan ke Indonesia.

“Pelaku ditangkap di dalam kendaraan Toyota Prius putih setelah keluar dari salah satu hotel di Sihanoukville. Saat itu ia bersama seorang laki-laki,” ujar Suyudi.

Kesulitan Melacak Pelarian Dewi Astutik

BNN mengakui proses pengejaran Dewi Astutik tidak mudah. Perpindahannya antarnegara membuat aparat harus berkoordinasi intens dengan Interpol serta lembaga penegak hukum di berbagai negara.

“Tentu kesulitannya karena dia adalah bagian dari jaringan internasional yang berpindah dari satu negara ke negara lain,” jelas Suyudi.

Namun, berkat kerja keras, diplomasi lintas negara, dan dukungan berbagai instansi, gembong narkoba itu akhirnya dapat ditangkap di Sihanoukville.

Bagian dari Jaringan Fredy Pratama

Dewi Astutik diketahui memiliki peran penting dalam jaringan internasional di bawah Fredy Pratama, gembong narkoba asal Kalimantan yang menjadi target utama aparat Indonesia.

Ia terlibat dalam pengendalian perdagangan narkoba lintas kawasan, mulai dari Asia Timur, Asia Tenggara, hingga Afrika.

BNN kini mendalami keterlibatan Dewi untuk mengungkap lebih luas peran Fredy Pratama dalam sejumlah kasus besar.

Pria Pendamping Dewi Ikut Diperiksa

Selain Dewi, seorang pria yang berada bersamanya saat penangkapan juga diamankan untuk pemeriksaan lanjutan. Identitas pria itu belum diungkap aparat.

“DA ditangkap tanpa perlawanan dan cukup kooperatif. Laki-laki yang bersamanya juga sedang didalami,” kata Suyudi.

Peran Besar Dewi dalam Peredaran Narkotika

Dewi Astutik alias Mami merupakan otak penyelundupan dua ton sabu jaringan Golden Triangle yang digagalkan Mei 2025, termasuk sejumlah kasus besar tahun 2024 dalam jaringan Golden Crescent.

Ia berperan sebagai pengambil dan pendistribusi berbagai jenis narkotika—mulai dari kokain, sabu, hingga ketamin—untuk diedarkan ke banyak negara.

Bea Cukai Soetta Berperan dalam Penangkapan

Kepala Bea Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, menegaskan bahwa pihaknya sebelumnya menggagalkan penyelundupan 2,3 kilogram kokain dan heroin yang dikirim oleh Dewi.

“Bea Cukai Soekarno-Hatta punya kaitan erat dengan penangkapan DA. Kami pernah menggagalkan penyelundupan kokain atau heroin dari kiriman tersangka,” jelas Gatot.

Ia juga mengapresiasi keberhasilan BNN yang berhasil menangkap salah satu pemain besar jaringan narkotika internasional tersebut.
“Kami sangat mendukung kolaborasi dengan BNN agar penyelundupan narkoba di Bandara Soekarno-Hatta dapat ditangani secara optimal,” tegasnya.

sumber Merdeka.com