Bencana Sumatra Ancam 4.000 Hektare Sawah, Petani Khawatir Gagal Panen
1 min read

Bencana Sumatra Ancam 4.000 Hektare Sawah, Petani Khawatir Gagal Panen

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan sebanyak 4.000 hektare sawah di Pulau Sumatra mengalami puso akibat bencana alam yang melanda beberapa wilayah dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), berkomitmen melakukan percepatan pemulihan agar produksi pangan tetap terjaga.

Amran menjelaskan, total luas sawah yang terdampak di Sumatra mencapai angka signifikan.
“Sawah yang terkena dampak itu kemarin 33.000 hektare di Sumatra Utara. Kemudian Aceh yang terdampak 100.000 hektare. Yang puso, 4.000 hektare,” ujar Amran di Kantor Kementan, Kamis (4/12).

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada petani.
“Negara memberikan benih dan alat mesin pertanian. Pengolahan dibantu dengan alat itu. Sawah yang rusak kita bangun seperti semula. Itu tanggung jawab pemerintah pusat, dan dalam hal ini Kementerian Pertanian,” tegasnya.

Kementan Kerahkan Tim untuk CPCL dan Identifikasi Kerusakan

Untuk mempercepat pemulihan, Kementan telah mengirimkan tim khusus ke daerah terdampak. Tim tersebut bertugas melakukan identifikasi lapangan dan melengkapi berkas Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) yang berhak menerima bantuan perbaikan lahan dan fasilitas pertanian.

Menurut Amran, proses persiapan pemulihan akan berlangsung cepat.
“Paling lambat Januari minggu pertama alat sudah bekerja. Tiga minggu ini untuk persiapan. Nanti cetak sawah, perbaikan sawah, rehabilitasi, benih gratis, alat mesin pertanian gratis, termasuk irigasinya kami perbaiki gratis,” ujarnya.

Stok Beras Nasional Aman, Pemerintah Optimis Capai Swasembada

Selain membahas kerusakan sawah, Amran menegaskan bahwa stok beras nasional berada dalam kondisi aman. Cadangan beras pemerintah saat ini mencapai 3,8 juta ton, yang telah didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia.

“Stok kita posisi tertinggi, 3,8 juta ton. Tidak ada masalah. Sampai akhir tahun minimal bisa 3,7 juta ton, dan itu tidak pernah terjadi selama Indonesia merdeka,” ungkapnya.

Amran juga menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia berpotensi mengumumkan swasembada beras pada akhir tahun ini.
“Insyaallah, pada 31 Desember pukul 00.00 WIB, kita bisa umumkan bahwa Indonesia swasembada,” pungkasnya.

Sumber MediaIndonesia.com