Disdik Pangandaran Temukan Kasus Dugaan HIV pada Pelajar SMP
1 min read

Disdik Pangandaran Temukan Kasus Dugaan HIV pada Pelajar SMP

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran mengungkap adanya temuan seorang pelajar SMP yang diduga terinfeksi HIV/AIDS setelah mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar Dinas Kesehatan setempat.

Kepala Disdikpora Pangandaran, Soleh Supriadi, membenarkan bahwa salah satu siswa tingkat SMP terindikasi mengarah pada HIV berdasarkan hasil skrining kesehatan. Ia menjelaskan bahwa temuan tersebut muncul dari rangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di sejumlah sekolah.

“Dalam pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan, ada beberapa orang yang terindikasi HIV/AIDS, termasuk seorang pelajar SMP,” ujar Soleh.

Menurutnya, fenomena tersebut tidak lepas dari paparan media sosial yang semakin mudah diakses oleh peserta didik. Perubahan pola interaksi digital disebut turut memengaruhi perilaku, budaya, dan karakter anak.

Soleh menambahkan, Disdikpora terus memperkuat pembinaan terhadap peserta didik baik di tingkat sekolah dasar maupun menengah. Ia menyebut indikasi peningkatan kasus seperti ini sudah mulai terlihat dalam dua bulan terakhir.

“Kami sebelumnya sudah melakukan sosialisasi di Kecamatan Mangunjaya dan Padaherang, terutama di daerah perbatasan yang memiliki potensi kasus serupa,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pangandaran, Rina Veriany, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan belum lama ini menemukan beberapa pelajar yang terindikasi pernah atau sedang mengalami infeksi menular seksual (IMS), yang hasilnya mengarah pada HIV.

“Di Pangandaran memang ditemukan banyak kasus HIV baru pada kelompok tertentu. Ada juga siswa yang hasilnya mengarah pada infeksi terkait perilaku berisiko. Karena itu kami intensifkan sosialisasi ke sekolah, sekaligus mengimbau mereka bersedia menjalani tes HIV,” jelasnya.

Rina menegaskan bahwa langkah deteksi dini dan edukasi terus digencarkan untuk menekan risiko penularan, sekaligus memastikan pelajar mendapatkan penanganan dan pendampingan yang tepat.

Sumber MediaIndonesia.com