Investor Muda di Bali Naikkan Transaksi Saham Hingga 72,5%
1 min read

Investor Muda di Bali Naikkan Transaksi Saham Hingga 72,5%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat transaksi saham di Pulau Dewata pada September 2025 mencapai Rp4,8 triliun. Nilai tersebut tumbuh 72,5 persen dibandingkan September 2024 yang sebesar Rp2,8 triliun. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya aktivitas investor muda.

Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, mengatakan bahwa investor pasar modal di Bali terus menunjukkan pertumbuhan double digit. Ia menilai peningkatan transaksi saham di Bali sangat agresif karena pertumbuhannya dua kali lipat dibandingkan 2024 yang tercatat 32,4 persen.

Selain transaksi, nilai kepemilikan saham di Bali juga naik signifikan menjadi Rp6,21 triliun, atau tumbuh 30,4 persen dibandingkan September 2024 yang sebesar Rp5,09 triliun.

Jumlah investor saham di Bali terus meningkat. Berdasarkan jumlah rekening identifikasi tunggal (SID), jumlah investor mencapai 338.168 orang, melonjak jauh dari periode September 2024 yang sebanyak 133.749 SID.

Puji menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari hasil literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan OJK bersama industri jasa keuangan. Hingga kini, telah terlaksana 1.404 kegiatan edukasi yang menyasar pekerja, UMKM, petani, penyandang disabilitas, pelajar, hingga mahasiswa. Total pesertanya mencapai 610 ribu orang. Edukasi juga dilakukan melalui sekolah dan perguruan tinggi, termasuk program KKN Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN LIK).

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) Denpasar mencatat komposisi investor saham di Bali berdasarkan usia didominasi oleh kelompok 18–25 tahun dengan porsi 30,1 persen. Berikutnya usia 31–40 tahun sebesar 25,6 persen, dan 26–30 tahun sebesar 24,4 persen. Investor berusia di atas 41 tahun mencapai 19 persen.

Dari sisi profesi, investor terbanyak merupakan pekerja swasta sebesar 41 persen, disusul pelajar dan mahasiswa sebesar 18,3 persen.

Berdasarkan wilayah, kontribusi terbesar berasal dari Kota Denpasar (32,6 persen), Kabupaten Badung (19,4 persen), dan Kabupaten Buleleng (11,8 persen).

Hingga kini, terdapat 29 galeri investasi di Bali yang tersebar di kampus, sekolah, serta lembaga jasa keuangan. Seluruhnya berperan penting dalam meningkatkan minat dan jumlah investor saham di Bali.

Sumber AntaraNews.com